10 FILM PERANG MODERN TERBAIK YANG DIANGKAT BERDASARKAN KISAH NYATA



Film bertema tentang perang adalah salah satu jenis film yang paling banyak di minati pecinta film terutama film yang diangkat berdasarkan Kisah Nyata dari peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi diseluruh dunia. Dalam film-film tersebut memberi pesan kepada penonton betapa mencekamnya suasana di daerah peperangan yang selama ini tidak pernah terungkap ke publik. Kisah patriotisme, persahabatan dan jiwa korsa dari para pelaku sejarah, menjadi sisi lain yang dapat menginspirasi penonton.

dengan urutan berdasarkan rating penonton tertinggi di situs imdb.com (2017)

10. SPECIAL FORCES (2012)




Kisah ini bermula ketika seorang jurnalis wanita Perancis yang bernama Elsa Casanova ditangkap dan akan dieksekusi oleh Abdul Salam Zaeef salah satu pemimpin Taliban di Afganistan. Presiden Perancis yang mendengar kabar tersebut geram dan memerintahkan mengirim pasukan khusus untuk misi penyelamatan. Saat itu juga 6 orang operator pasukan khusus diterbangkan menuju Afganistan, mereka adalah: Kovax (komandan tim), Lucas, Victor, Tic-Tac, Marius dan Elias (sniper).

Setelah mengintai lokasi penyanderaan, mereka langsung melakukan penyergapan dan berhasil membebaskan Elsa, namun naas menimpah mereka saat mengetahui radio komunikasi rusak akibat terkena tembakan Taliban, rencana evakuasi pun jadi kacau balau sehingga mereka putuskan untuk melintasi pegunungan Afganistan yang ekstrim menuju ke perbatasan Pakistan. Dalam pelarian ini mereka terus di kejar Taliban, satu persatu anggota tim gugur hingga akhirnya Konav dan Elsa yang berhasil bertahan hidup


9. TEARS OF THE SUN (2003)


Tears of the Sun menceritakan tentang konflik bersenjata yang terjadi di Nigeria pada Juli 1967 - Januari 1970 yang disebabkan oleh kudeta militer dan pembantaian ethnis Igbo di Nigeria Utara. Letnan A.K. Walters dari unit pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Navy SEALs ditugaskan untuk menjemput Dr. Lena dari rimba belantara Nigeria. Walters dan pasukannya kemudian berhasil menemukan Dr. Lena namun dia menolak untuk pulang karena masih merawat pasiennya. Walters mulai bingung antara ingin cepat menyelesaikan misi atau menyelamatkan Dr. Lena bersama orang-orang ethnis Igbo, sampai akhirnya Walters membuat keputusan sepihak merubah rencana evakuasi dan menggiring Dr. Lena dan para pengungsi menuju ke perbatasan kamerun.

Selama dalam perjalanan itu, mereka terus dikejar oleh ratusan tentara pemberontak dan sesekali pasukan Walters harus membentuk garis pertahanan untuk menahan gerak maju pemberontak, hingga mencapai puncaknya ketika mereka telah mendekati perbatasan kamerun, mereka dihujani peluru oleh tentara pemberontak. Dengan kondisi sekarat, Walters memerintahkan Zee (spesialis komunikasi) agar menghubungi pusat kendali operasi untuk meminta dukungan serangan udara. Permintaan tersebut langsung direspon oleh Kapten Bill Rhodes sebagai panglima operasi, tidak lama berselang, dua pesawat F/A-18 Hornet meluncur dari kapal induk USS Harry S. Truman menuju ke TKP dan membombardir para pemberontak. 4 orang tentara Navy SEALs gugur dalam peristiwa itu sementara Walters dan 2 tentara lainnya mengalami luka-luka.


8. GREEN ZONE (2010)


Film ini bercerita tentang awal mula terjadinya perang Irak pada tahun 2003, yang terinspirasi dari buku berjudul Imperial Life in the Emerald City (2006) karya seorang jurnalis bernama Rajiv Chandrasekaran, buku ini merupakan catatan hasil investigasi terkait isu senjata pemusnah massal yang dimiliki Saddam Hussein. Pentagon kemudian memerintahkan seorang Staf angkatan darat Amerika bernama Roy Miller untuk menyelidiki lokasi penyimpanan senjata pemusnah massal tersebut.

Dengan data intelijen yang dimiliki serta bantuan sejumlah peralatan, Roy Miller dan pasukannya mulai bekerja dengan menelusuri setiap sudut-sudut di kota Baghdad. Roy harus menerima kenyataan pahit setelah menemukan adanya sejumlah kejanggalan yang ditemukan dilapangan, dia mencurigai adanya konspirasi besar dilingkaran Senat, Gedung Putih dan CIA yang berusaha menutupi fakta sebenarnya. Awalnya Roy Miller mengira mungkin ini cuma kesalahan data dalam laporan intelijen, sampai dia sadar betul bahwa tidak ada yang salah, semuanya adalah konspirasi besar.


7. JARHEAD (2005)


Jarhead menceritakan sisi lain dari kehidupan tentara Amerika yang bertugas saat pecahnya Perang Teluk pertama antara Irak dan Kuwait tahun 1990. Anthony dan Troy dilatih oleh instruktur bernama Sersan Sykes sebagai sniper pada unit penembak jitu di Angkatan Darat Amerika, Sykes mendoktrin mereka tentang kekejaman rezim Saddam Hussein sehingga menjadi alasan utama untuk memerangi Irak.

Namun ketika tiba di Irak mereka hanya diperintahkan menjaga sumur minyak milik keluarga Saudi, mereka bahkan tidak pernah menembakkan sebutir peluru pun ke arah lawan, selama berada di barak, aktifitas harian hanya diisi dengan kegiatan bermain bola, menonton tv, membaca dan membalas surat, bahkan sampai melakukan perilaku seksual yang menyimpang.

Semenjak saat itu mereka tidak dihadapkan dengan musuh nyata namun melainkan mereka harus menghadapi tantangan yang lebih berat lagi yaitu tantangan yang berasal dari dirinya sendiri seperti frustasi dan depresi yang mendalam.


6. BATTLE FOR HADITHA (2007)


Film ini tentang pembunuhan 24 orang warga sipil yang dilakukan oleh Marinir Amerika pada 19 november 2005 di kota Haditha, Irak. Ceritanya berawal ketika pada pagi hari Marinir Amerika dari kompi K yang dipimpin oleh kopral Ramirez sedang melakukan patroli rutin dengan menggunakan beberapa mobil humvee berjalan beriringan namun salah satu dari mobil tersebut terkena ledakan ranjau (IED) dan menewaskan kopral Miguel Terrazas dan 2 Marinir lainnya. Insiden ini membuat Ramirez emosi dan memerintahkan pasukannya mencari pelaku pemasang ranjau yang diperkirakan masih berada disekitar lokasi ledakan.

Marinir mulai menyisir setiap rumah penduduk dan menembak mati siapapun yang mereka curigai. Kejadian ini mencuat ke publik setelah seorang mahasiswa asal Haditha mewawancarai seorang bocah yang menjadi saksi atas pembantaian yang dilakukan Ramirez dan pasukannya, video tersebut kemudian diunggah ke internet dan menarik simpati dunia, protes massa pun berdatangan hingga akhirnya Ramirez bersama 7 Marinir lainnya berhadapan dengan Mahkamah Militer atas dakwaan pembunuhan terhadap warga sipil.


5. AMERICAN SNIPER (2014)


Film ini mengulas tentang riwayat hidup Chris Kyle, seorang Penembak Jitu legendaris dari Navy SEALs. Saat bertugas di Irak dan Afganistan, dia telah menyelamatkan ratusan nyawa tentara Amerika dari sergapan pejuang Al-Qaeda dan Taliban. Kehadiran Kyle di medan tempur sangat meresahkan pihak lawan, bahkan komandan Al-Qaeda di Irak saat itu Abu Musab al-Zarqawi menawarkan uang sebesar USD 80.000 bagi siapa saja yang berhasil membunuhnya.

Ada suatu peristiwa menarik dimana Kyle terlibat dalam perang kontra Sniper dengan seorang Sniper Al-Qaeda yang belakangan diketahui bernama Mustafa, Mustafa adalah mantan Atlit menembak olimpiade asal Suriah yang telah membunuh belasan tentara Amerika termasuk dua sahabat Kyle yang terbunuh didepan matanya sendiri. Mustafa disebut-sebut sebagai Sniper hantu yang mustahil ditemukan, namun berkat pengalaman dan naluri yang tajam, Kyle akhirnya berhasil menembak kepala Mustafa.

Pada tanggal 2 Februari 2013, Kyle dan rekannya Littlefield dibunuh oleh Eddie Ray Routh di sebuah lapangan tembak di Rough Creek, Texas. Routh adalah seorang veteran Marinir Amerika yang pernah didiagnosa memiliki kelainan jiwa, Hakim pengadilan Negara Bagian Texas kemudian memvonis Routh dengan hukuman penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan bebas bersyarat.


4. 13 HOURS: THE SECRET SOLDIERS OF BENGHAZI (2016)


Film ini menceritakan tentang penyerangan kantor Kedutaan Besar Amerika dan markas CIA di Benghazi, Libya pada 11 September 2012 oleh kelompok militan Ansar al-Syariah pro Khadafi yang menyebabkan tewasnya 4 orang warga AS termasuk Duta Besar, Chris Stevens. Situasi politik di Libya yang saat itu tidak stabil akibat upaya perebutan kekuasaan oleh pemberontak membuat pihak AS memutuskan untuk mengirim bantuan personil keamanan.

Mantan operator Navy SEALs, Jack Silva dikirim untuk bertugas menjaga markas CIA di Benghazi bersama dengan teman lamanya yang bernama Tyrone dan 4 orang veteran tentara lainnya yaitu Kris, Dave, John dan Mark Geist.

Detik-detik paling mencekam terjadi ketika mereka sedang menunggu bala bantuan dari Tripoli untuk proses evakuasi ke bandara, militan Ansar al-Syariah melakukan serangan dengan kekuatan penuh. Jack Silva dan kawan kawan nampak kewalahan menghadapi serangan yang tidak seimbang itu dan mereka butuh waktu lama sampai akhirnya berhasil memukul mundur para pemberotak. Geist dan Dave terbunuh dilokasi kejadian akibat terkena pecahan mortir.


3. LONE SURVIVOR (2013)


Tim Navy SEALs ditugaskan untuk menangkap Ahmad Shah, seorang komandan senior Taliban dalam sebuah operasi yang bernama Red Wings. Tim tersebut terdiri dari Michael P. (Murphy) sebagai komandan lapangan, Marcus Luttrell, Matt Axelson dan Danny Dietz. Murphy dan pasukannya kemudian berangkat menyusuri pegunungan Afganistan menuju ke lokasi target tempat persembunyian Ahmad Shah, disini mereka mengalami kendala komunikasi karena kondisi medan yang tertutup dan terhalang pegunungan.

Saat sedang melakukan pengintaian, mereka secara tidak sengaja bertemu dengan 3 orang penduduk lokal yang sedang menggembalakan dombanya, mereka kemudian menangkap gembala itu sambil berusaha menghubungi pusat kendali operasi. Hal ini membuat Murphy dilematis, dia dihadapkan pada tiga alternatif yaitu, Alternatif pertama membunuh para penggembala tersebut dengan konsekuensi tugas lancar, Alternatif kedua, mengikat dan meninggalkan para penggembala tersebut mati kedinginan atau di makan hewan buas, dengan konsekuensi mereka dituduh melakukan pelanggaran HAM dan kejahatan perang. Alternatif ketiga, melepaskan para penggembala dan tugas dinyatakan gagal karena operasi tersebut sudah diketahui orang lain. Murphy akhirnya memilih melepaskan para penggembala.

Selanjutnya Murphy bergerak dari lokasi awal menuju ke tempat yang lebih tinggi agar bisa berkomunikasi dengan pusat kendali operasi. Operasi Red Wings berubah menjadi misi penyelamatan setelah Taliban mengetahui rencana misi tersebut dan melakukan pengejaran sehingga terjadilah pertempuran yang tidak seimbang dan mengakibatkan gugurnya Murphy, Matt Axelson dan Danny Dietz. Hanya Marcus Luttrell berhasil selamat dalam peristiwa itu.




2. THE HURT LOCKER (2008)


Pada tahun 2004, Sersan William James mendapat tugas sebagai komandan baru untuk unit penjinak bom Explosive Ordnance Disposal (EOD) dari Angkatan Darat Amerika, James menggantikan Sersan Matthew Thompson yang sebelumnya tewas di Irak dalam usaha menjinakkan bom yang dikendalikan melalui sinyal ponsel.

Tindakan dan cara kepemimpinan James nampaknya tidak mendapat simpati dimata anak buahnya (Sanborn dan Eldride). Tindakan yang dilakukan James dianggap ceroboh dan membahayakan tim sehingga kerap menjadi pemicu pertikaian di dalam kelompok ini. Pada misi pertamanya, James dihadapkan dengan tugas berat yaitu menjinakkan 7 bom yang ditanam disekitar perumahan warga sipil, James pun berhasil menjinakan bom tersebut tanpa bantuan robot.

Momen paling dramatis terjadi ketika masa tugas mereka yang tinggal dua hari lagi, James dan timnya dipanggil untuk menangani seorang pria Irak yang ditahan oleh petugas pos pemeriksaan militer karena dibadannya terpasang bom waktu. James berusaha sekuat tenaga melepaskan bom tersebut, namun karena kehabisan waktu, James pun lari menyelamatkan diri dan membiarkan pria itu tewas. Peristiwa ini membuat James frustasi dan tertekan sebab ini adalah kegagalan pertama sepanjang karirnya sebagai ahli penjinak bom.






1. BLACK HAWK DOWN (2001)


Pada tanggal 3 Oktober 1993, militer Amerika melakukan operasi penyergapan terhadap tokoh-tokoh penting dilingkaran organisasi pejuang Islam Somalia pimpinan Muhammad Farah Aidid, operasi tersebut dipimpin langsung oleh Jenderal William F. Garrison dengan mengerahkan 160 orang personil pasukan khusus yang terdiri dari Delta Force, Navy SEALs, Ranger dan Pararescuemen. Awalnya operasi tersebut direncanakan berlangsung hanya 30 menit namun fakta dilapangan berkata lain.

Bermula dengan jatuhnya sebuah helikopter Black Hawk yang belakangan diketahui ditembak oleh Zachariah al Tunisi menggunakan RPG, Jenderal William F. Garrison memerintahkan pasukannya untuk melakukan misi penyelamatan. Milisi Somalia yang telah menguasai setiap jengkal sudut-sudut kota, unggul dari segi strategi sehingga memaksa tentara Amerika berjuang keras menahan gempuran milisi. Pertempuran tersebut berlangsung selama 18 jam dengan memakan korban di kedua bela pihak. tercatat ada 19 orang tentara Amerika yang tewas (1 diantaranya tentara PBB asal Malaysia) dan 73 mengalami luka-luka, sementara di kubu Somalia tercatat sekitar 1000 orang milisi dan warga sipil tewas dan 3000 orang lainnya mengalami luka-luka.



Sumber


Share on Google Plus

About Moviners

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

MOVIN SHORT MOVIES

MOVIN UPCOMING