James Cameron belakangan diketahui sedang terlarut dalam keasyikan mengembangkan skrip jajaran sekuel Avatar bersama para penulisnya. Bersama Cameron, ada Rick Jaffa dan Amanda Silver (Dawn of the Planet of the Apes) yang menulis Avatar 2, Josh Friedman (Terminator: The Sarah Connor Chronicles) yang menulis Avatar 3 dan Shane Salerno (Savages) untuk Avatar 4.
Total budget produksi tiga sekuel Avatar pun dijamin akan membuat kita langsung menggeleng-gelengkan kepala. Digarap secara back to back, pembuatan tiga sekuel Avatar dirumorkan menelan biaya sekitar $1 triliun atau tak kurang dari Rp 10 triliun! Wow! Dengan dana sefantastis itu, seekstrim apa kejutan yang akan dibuat Cameron?
Cukup ekstrim, sebagaimana yang ditegaskan Cameron lewat Empire. Sampai-sampai keika ditanya seperti apa cerita yang ditawarkan film-film selanjutnya, Cameron secara antusias malah menjawabnya,”They’re gonna be b***hin’. You will s**t yourself with your mouth wide open.”
Kembali ke tahun 2011, ada sebuah kabar jika Cameron berencana memfilmkan sekuel Avatar dalam framerate 60 fps, yang membuat pergerakan gambar dalam film mirip dengan video game masa kini. Namun sebuah penelitian menilai film yang di-shoot dengan framerate tinggi bukanlah hal yang bagus, hal ini terbukti ketika 48 fps yang diusung The Hobbit menyebabkan kepala pusing bagi beberapa audiens. Lantas apakah resiko ini membuat Cameron patah arang? Tidak juga sepertinya. Pasalnya, Cameron tetap berniat menggunakan framerate 48 fps untuk men-shoot jajaran sekuel Avatar.
“My thinking at the time was that 60 [FPS] might be a better segue to the video market. I’ll be plugging into a system that’s a little more mature, so it makes sense for me to do 48 frames at this point,”terangnya.
Cameron sendiri tengah menggarap sekuel Avatar di North Island dan New Zealand.
Avatar 2 dirilis Desember 2016, sementara Avatar 3 dan Avatar 4 untuk 2017 dan 2018.
0 comments:
Post a Comment