Setelah lama dinanti, film 'Avengers: Age of Ultron' akhirnya tayang di Indonesia. Namun demikian, sebagian penikmat film di Tanah Air sepertinya akan sedikit kecewa dengan sekuel terbaru film 'The Avengers' (2012) tersebut.
'Avengers: Age of Ultron' mengisahkan bagaimana suatu robot dengan kecerdasan buatan yang semula dirancang oleh Tony Stark (Robert Downey Jr) dengan dibantu oleh Bruce Banner (Mark Ruffalo) untuk menjaga kedamaian dunia justru menyalahartikan tugasnya. Akibatnya, para 'Avengers' -- Iron Man, Captain America (Chris Evans), Thor (Chris Hemsworth), Hulk, Black Widow (Scarlett Johansson), dan Hawkeye (Jeremy Renner) -- pun harus kembali bersatu untuk melawan Ultron.
Ultron ternyata tidak sendirian dalam menjalankan misinya. Robot itu sempat memperoleh bantuan dari kakak beradik kembar Pietro dan Wanda Maximoff alias Quicksilver dan Scarlet Witch (Aaron Taylor-Johnson dan Elizabeth Olsen) yang merupakan hasil eksperimen Hydra di bawah pimpinan Baron Wolfgang von Strucker. Berkat kemampuan Scarlet Witch, Ultron pun berhasil menguak rahasia kelam dan nyaris memecah belah para 'Avengers'.
Well, sekilas memang sepenggal kisah 'Avengers: Age of Ultron' tersebut tampak begitu seru dan mendebarkan. Akan tetapi, dengan berat hati Tim Moviners harus menyatakan bahwa kali ini Joss Whedon tidak mengeksekusinya dengan baik. Kisah yang dihadirkan dalam 'Avengers: Age of Ultron' tampak seperti hanya dibuat karena 'The Avengers' telah sukses memperoleh pemasukan box office hingga 1,5 miliar dolar.
Selain itu, Marvel memang diketahui gemar memberikan berbagai spoiler untuk film-film terbarunya pada salah satu atau beberapa filmnya yang sudah tayang. Hal sama pun terlihat pula pada 'Avengers: Age of Ultron' yang menampilkan spoiler untuk film 'Captain America: Civil War' dan 'Black Panther'. Sayangnya, hal itulah yang justru turut berperan dalam mebuat kisah 'Avengers: Age of Ultron' terlihat seperti tidak dikembangkan dengan mantap.
Berangkat dari masalah tersebut, kesan bahwa para 'Avengers' adalah superhero terkuat di dunia yang bersatu untuk melindungi bumi dari kejahatan pun akhirnya berubah. Dalam 'Avengers: Age of Ultron', para 'Avengers' justru lebih terlihat seperti hanya hadir untuk membereskan semua kekacauan yang telah mereka buat sendiri. Oleh karena itu, tidak heran jika unsur aksi lebih mendominasi keseluruhan film.
Nah, masih terkait dengan unsur aksi, sejumlah adegan aksi dalam 'Avengers: Age of Ultron' sesungguhnya tampak seperti tidak dibangun dan ditampilkan karena memang aksi itu benar-benar dibutuhkan. Singkatnya, usai menonton film tersebut kalian mungkin tidak akan merasakan ketegangan atau kehebatan luar biasa sama seperti setelah kalian menonton film 'The Avengers' ataupun 'Iron Man 3'.
Untungnya, walaupun dapat dikatakan bahwa 'Avengers: Age of Ultron' belum mampu menjadi film terbesar dan terbaik Marvel di tahun ini, para aktor dan aktris dalam film tersebut tetap dapat memainkan perannya dengan apik. Sebagian dialog antartokohnya juga masih terbilang menghibur dan sayang untuk dilewatkan jika dibandingkan dengan film terdahulunya. Kisah cinta yang terjalin di antara Black Widow dan Hulk serta kehadiran The Vision dan Veronica pun menarik untuk diikuti.
So, melihat dari kenyataan bahwa 'Avengers: Age of Ultron' masih belum sesempurna seperti yang dibayangkan banyak orang, tetapi juga tidak menjadi film yang sia-sia untuk ditonton, Tim Moviners akhirnya memutuskan untuk memberikan nilai 3,5/5 untuk film berdurasi 141 menit itu. Bagi kalian yang ingin mengunjungi bioskop di akhir pekan ini, kalian pun masih dapat menonton 'Avengers: Age of Ultron'. Happy watching.
0 comments:
Post a Comment