Sebenarnya men-film-kan sebuah kisah Novel itu merupakan suatu tantangan tersendiri, karena ceritanya udah baku dan gk boleh diutak atik seenaknya. Ada film yang lebih bagus dari novel tapi juga ada yang sebaliknya. Maka dari itu sang creator film harus cerdas dalam meng-live-action-kan filmnya, karena bakal dihadapkan dengan 2 tipe penonton, yaitu penonton awam yg belum pernah menyentuh novelnya dan juga penonton yang fanatik akan novelnya alias Die-hard fans.
1. Cerita : dua kata aja buat sekuel ini, "Kurang Memuaskan", mungkin kata itu yg bisa menggambarkan hampir keseluruhan dari film ini. Alur ceritanya sendiri padahal bagus dan sangat menarik untuk diikuti karena alur kisahnya yang unik, tapi entah kenapa sutradaranya kurang menggali film ini, sehingga banyak adegan-adegan penting yang berlalu begitu saja dan terbuang percuma tanpa dimanfaatkan, nyawa atau soul dari penceritaan dan juga karakter di film Insurgent ini sangat miskin atau kurang, action shooting maupun perkelahiaanyg ditampilkan juga terkesan terlalu lebai, yah mungkin ane terlalu berekpektasi tinggi di film ini, soalnya yg seri pertama aja, menurut mimin sangat bagus jalan ceritanya, tapi untuk ke-2 ini, maaf "Mengecewakan".
2. Charakter : entah kenapa dibanding seri pertama karakteristik dan akting para pemain di film ini menurun dan tidak sekuat seri pertamanya, Tris adasedikit peningkatan dalam hal emosi, percaya diri, dan lebih badass tapi sayang kekuatan dari Ikonik karakter Utamanya kurang bersinar. Chemistry antara Tris dan Four agak berkurang dan yah layaknya orang yg baru berkenalan. Yang paling mengecewakan justru Caleb, akting yang canggung, ekpresi lesu dan dialog yg terbata-bata yang ditampilkan sangat jauh dari ekpektasi, kesannya cuma setor tampang doank, auranya bintangnya kurang keliatan (gk sama pada saat dia main di The fault in our stars).
Dari beberapa pemain mungkin menurut saya "man of the match" di film ini justru si Peter (Miles Teller), akting dan dialognya lebih alami dan pas serta perawakannya yang cool sangat kena di film ini, mampu memainkan emosi penonton dengan candaan, kemungkinan si Miles bakal bersinar kayaknya tahun ini, apalagi kesuksesannya saat ia main di Whiplash dan bentar lagi jadi pemeran utama di F4ntasic 4
Tris (Shailene Woodley) = 8
Four (Theo James) = 7,5
Caleb (Ansel Elgort)= 6
Peter (Miles Teller) = 9,5
Jeanine (Kate Winslet) =8,5
Evelyn (Naomi Watts) = 8,5
3. CGI : dari beberapa kekurangan yang mungkin hanya penggunaan CGI yang bisa menyelamatkan, penggunaan Visual CGInya sangat bagus dan cantik terutama pada saat ilusi Tris sehingga penonton dibuat seolah-olah berimajinasi, CGI yang bercita rasa animasi ini, masih menjadi ciri khas dari film ini dan merupakan sebuah pembeda dari film-film genre dystopian lainnya.
4. Ending : mungkin penggemar novelnya dijamin kecewa berat sama endingnya, karena berbeda 180 derajat. Yang mungkin termasuk fatal, yaitu seharusnya Jeanine dibunuh Tori, bukannya malah di door Evelyn, dan juga endingnya kurang "menjembatani" ke film berikutnya, padahal itu secara tidak langsung merupakan trik promosi.
5. Dan seperti biasa, tren adaptasi novel, di seri terakhirnya bakal di pisah 2 part. Dan menurut saya sistemnya bakal kayaq mockingjay part 1&2
yaitu :
Part 1 = More Drama / Less Action
Part 2 = Less Drama / More Action
Overall, Insurgent menurut Moviners gak sebaik pendahulunya, padahal narasi ceritanya sangat bagus tapi kurang di explore, akting beberapa karakter masih terlihat kaku, penggunaan CGI lumayan bagus dan menarik. Intinya kalau mau nonton jangan terlalu berekspektasi tinggi. Tapi masih rekommend kok untuk ditonton
maaf jika reviewnya ada kata-kata yang kurang berkenan, atau kurang setuju, karena pemikiran orang berbeda-beda, kami mencoba bersikap netral dan menyampaikan apa yang saya dapat waktu nonton filmnya.
untuk Insurgent 3/5
Semoga saja Aleggiant yang dibuat 2 part tidak membosankan dan juga tidak menjadi blunder nantinya, semoga Alegiant menjadi penutup yang manis nantinya.
0 comments:
Post a Comment