Setelah ditunggu berminggu-minggu akhirnya movin dapat juga tiket Interstellar untuk pertunjukkan yang pertama dan hari pertama, dan well, awalnya movin di buat bingung dengan scene interview saat film ini dimulai movin pikir bahwa kejadian film ini sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya, tapi Nolan tetaplah nolan dia bisa membuktikan bahwa peristiwa awal scene bukanlah kejadian di tahun 1970-an dengan sebuah bukti Laptop yang mengontrol pesawat mainan India,
Plot film ini berjalan cukup lambat Lebih ke permainan Plot dan Drama, tapi suasana drama mendadak berubah drastis saat Cooper hendak meninggalkan Murph, (Murph kecil diperankan Mackenzie Foy) Untuk suatu misi NASA yaitu mencari kehidupan "Yang sebenarnya rekayasa karena di akhir film Bumi tetap hancur dan manusia tinggal di Saturnus" Saat mereka mengira menemukan sebuah titik koordinat yang mengantar mereka ke stasiun NASA.
Nolan merupakan sutradara yang sangat cerdas, sebab dia bisa mempermainkan penonton yang mungkin malas untuk berfikir denga istilah-istilah sains / Meteorologi dan matematika. mungkin sebagian kritikus membenci hal ini, tapi inti dari film ini adalah masa lalu tak bisa di ubah tapi kita bisa membangun masa depan, Lupakan sejenak tentang Dimensi 5 dimensi 3 lupakan pula saat Cooper terjebak di Rak saat menjelang akhir dari film ini yang dikira Murph hantu, "it was you a ghost, Dad" Permainan twist Nolan sangat kuat disini. Hal ini mengingatkan movin dengan Inception saat kita tahu bahwa Jack sebenarnya belum keluar dari alam mimpi.
Kali ini Nolan menjebak penonton bahwa sang hantu sebenarnya adalah masa depan Cooper yang terjebak di Planet Edmund "Kalau tidak salah" movin sampai kagum dengan scene ini dan baru sadar bahwa makna film ini sangat dalam dan tentunya dengan puitis-puitis dialog khas film jadul yang diucapkan oleh Prof Brann "Michael Caine"
0 comments:
Post a Comment