5 Film Yang Dibikin Cuma Sekali Shot!




One shot, one movie. Sekali gagal, maka (syuting) ulang dari awal.
Jadi kalo selama ini lo sering denger istilah “cut” dari mulut sutradara di tengah-tengah proses syuting film. Kali ini P! bakal kasih lihat film-film yang dibuat tanpa cut.Alias diambil dengan satu kali take tanpa putus sepanjang durasi film tersebut.

Ada yang menyebutnya juga dengan istilah long take sih. Jadi teknik pengambilan gambar dalam film di mana sebuah adegan diambil tanpa terpotong alias nggak pake editing. Long take dipercaya bisa menambah kadar emosi dan naratif sebuah film sekaligus menyatakan kalo film tersebut berkualitas teknik tingkat tinggi gitu. Gimana nggak? Film yang dibuat dengan cara kayak gini emang diperluin kerjasama yang baik banget antara sutradara, aktor, sinematografer, dan kameraman buat mengambil adegan tanpa putus. Tapi nggak sedikit juga yang bilang film-film kayak gini bisa jadi ngebosenin.
Ya udah, daripada penasaran kan, mending langsung disimak aja nih film-filmnya.

Russian Ark (2002)
Sutradara: Alexander Sokurov
Film drama sejarah dibuat di Istana Musim Dingin Museum Hermitage Rusia bercerita tentang seorang narator tanpa nama menjelajahi istana. Narator mengaku bahwa ia meninggal akibat kecelakaan mengerikan dan menjadi roh yang menggentayangi 33 ruangan di museum ini yang diisi oleh 2000 aktor dan 3 orkestra di istana ini. Nah sepanjang film lo bakal diajak berkeliling melihat museum itu selama 96 menit tanpa putus!


Timecode (2000)
Sutradara: Mike Figgis
Film eksperimental Amerika ini disebut-sebut sebagai film dengan terobosan baru yang berani melawan pakem dalam pembuatan film yang selama ini kita tahu. Mulai dari segi produksinya sampe penayangannya. Jadi film ini dibuat dalam satu hari penuh dengan 4 kamera yang diambil secara realtime (alias tanpa edit) ke 4 karakter yang berbeda secara bersamaan. Udah gitu, saat lo nonton film ini lo bakal merasa kayak lagi nonton layar CCTV gitu. Soalnya selama 93 menit layarnya bakal dibagi jadi 4 bagian gitu yang semuanya memutar adegan dari 4 karakter tersebut secara bersamaan. Nantinya, ke empat karakter itu bakal ketemu di akhir film.

Jadi di sini lo kayak dibebasin buat milih mau menikmati satu adegan yang sama dari sudut pandang aktor (layar) yang mana. Misalnya adegan mengenaskan di satuscreen bisa jadi adegan yang lucu banget di screen yang berbeda. Film ini menggambarkan beberapa kelompok orang di Los Angeles saat mereka berinteraksi, dimana hampir sebagian dialognya adalah hasil improvisasi.

La Casa Muda (2010)
Sutradara: Gustavo Hernández
Film bergenre horor ini bercerita tentang Laura (Florencia Colucci) dan ayahnya, Wilson (Gustavo Alonso) yang baru aja tiba di sebuah rumah milik kerabatnya yang letaknya di pedalaman Uruguay. Di sana mereka menginap satu malam sebelum keesokan harinya ditugaskan membersihkan rumah yang udah nggak terurus itu sebelum nantinya dijual. Tapi sang pemilik rumah mengingatkan bahwa jangan pernah menginjak lantai dua rumah itu. Sayang Laura melanggarnya setelah dia mendengar suara aneh dari atas sana. Kejadian yang tak diinginkan pun terjadi. Dia menemukan sang Ayah mati.

Film yang hanya diperankan oleh 3 pemain dengan pengambilan gambar selama 4 hari tanpa special effect, di shoot secara realtime, tanpa cut, tanpa edit dengan hanya satu kamera handheld yang gerak dinamis setia mengikuti Laura menelusuri tiap sudut rumah sepanjang 79 menit film.

PVC-1 (2007)
Sutradara: Spiros Stathoulopoulos
Film asal Kolombia ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Bercerita tentang sekelompok perampok yang menyekap dan meneror sebuah keluarga kecil di pedalaman Kolombia dengan memasang pipa bom di leher sang istri, dimana bom itu sewaktu-waktu bisa meledak. Sepanjang 81 menit kita disuguhin ketegangan tanpa putus gimana saat keluarga ini harus berpacu sama waktu buat bertemu dengan tim gegana yang letaknya jauh banget dari tempat tinggal mereka. Menelusuri jalan setapak dengan rasa takut dan putus asa.

Broken (2014)
Nah kalo yang ini adalah film pendek yang dibikin buat mengikuti 24 Hour Film Competition. Disutradarai oleh Derek Mindler.

Nah,kebayang kan gimana susahnya bikin film kayak gini? Kalo salah satu dari mereka (aktor, kameraman, sinematografer, sutradara) ada yang melakukan kesalahan. Mau nggak mau harus syuting ulang lagi dari scene awal.
Share on Google Plus

About Moviners

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

MOVIN SHORT MOVIES

MOVIN UPCOMING